Sumur Pamuruyan
Sumur Pamuyuran Secara filosofi bisa
dimanfaatkan untuk bercermin bahasa sundanya Buhun muruy baik secara harfiah
yang memang airnya jernih dan memantulkan bayangan siapapun yang ada diatasnya
secara jelas, juga Pamuruyan yang berarti tempat muruy ini bisa diartikan
sebagai sikap untuk melihat kedalam diri sendiri (intropeksi) terhadap apa yang
telah dilakukan selama ini, itulah mengapa sejak kedatangan Islam, tempat ini
dijadikan tempat
Sumur
Pamuyan Mitos lain menyebutkan bahwa dengan cuci muka (berwudhu) di sumur
Pamuruyan, menjadikan aura kebaikan lebih terlihat dari wajah,dan anggota badan
yang terbasuh oleh airnya. Banyak orang percaya dan melakukan hal tersebut,
mereka percaya selain itu sebelum kita membasuh muka di sumur Pamuruyan di awalai terlebih dahulu dengan membaca doa.
Sebenarnya hal ini termasuk hal yang dilarang oleh agama islam karena
berharap selain kepada Allah swt adalah hal yang musyrik atau perbuatan setan,
namun ada sebagian masyarakat masih mempercayai mitos tersebut dan masih
melakukan hal itu,
Selain itu di tempat wisata kura-kura belawa juga terdapat sumur lainnya yang letaknya
presis di bawa pohon besar yang sering dijadikan sebagian orang untuk betapa untuk
kepentingan pribadinya.
Dari cerita masyarakat sekitar kabarnya sumur
itu tidak pernah kering meskipun di musim kemarau, masyarakat sekitar sering
memanfaatkan airnya untuk keperluan sehari-hari bahkan kata si juru kunci
pernah di pakai airnya untuk keperluan pembangunan rumah, rasa air dari sumur tersebut terasa tawar dan berasa
air tanah dingin dan menyegarkan.
0 komentar :
Posting Komentar